anak berkebutuhan khusus gangguan penglihatan dan ciri ciri anak tunanetra dibagi menjadi
Karakteristik Anak Berkebutuhan Khusus
Jenis-jenis anak berkebutuhan khusus saat ini telah berkembang luas sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan sehingga bidang garapan ilmu pendidikan khusus juga berkembang luas. Namun, pada bagian ini hanya dibahas beberapa jenis anak berkebutuhan khusus, dan pengkajian karakteristik masing-masing anak berkebutuhan khusus ditujukan agar lebih memahami keberadaan mereka sehingga dapat memberikan layanan pendidikan dan pembelajaran yang tepat.
1. Anak dengan Gangguan Penglihatan
Orang awam sering menyebut dengan anak tunanetra, terdiri dari buta total (blind) dan kurang penglihatan (low vision). Anak bergangguan penglihatan adalah anak yang memiliki gangguan daya penglihatan, berupa kebutaan menyeluruh atau sebagian, dan walaupun telah diberi pertolongan dengan alat-alat bantu khusus, mereka masih tetap memerlukan pendidikan khusus. Tabel2 berikut disajikan bebeapa kesalahan pandangan terhadap anak atau orang dengan gangguan penglihatan.

Anak tunanetra dapat dikenali dengan ciri-ciri sebagai berikut:
a. tidak mampu melihat,
b. tidak mampu mengenali orang pada jarak 6 meter,
c. kerusakan nyata pada kedua bola mata,
d. sering meraba-raba atau tersandung waktu berjalan,
e. mengalami kesulitan saat mengambil benda keeil disekitarnya
f. bagian bola mata yang hitam berwarna keruhjbersisikjkering,
g. peradangan hebat pada kedua bola mata, dan
h. mata bergoyang terus.
Sedangkan karakteristik anak kurang awas menurut Anastasia dan Immanuel (1994), adalah sebagai berikut :
a. Selalu meneoba mengadakan fixion atau melihat suatu benda dengan memfokuskan pada titik-titik benda.
b. Menanggapi rangsang eahaya yang datang padanya, terutama pada benda yang terkena sinar, disebut juga dengan visually function.
e. Bergerak dengan penuh percaya diri baik di rumah maupun di sekoIah.
d. Merespon wama.
e. Mereka dapat menghindari rintangan-rintangan yang berbentuk besar dari sisa penglihatannya.
f. Memiringkan kepala jika akan memulai dan melakukan suatu pekerjaan.
g. Mampu mengikuti gerak benda dengan sisa penglihatannya.
h. Tertarik pada benda bergerak dan berusaha meneari benda jatuh, serta selalu menggunakan penglihatannya.
i. Mereka akan menjadi penuntun temannya yang buta.
j. Jika berjalan sering membentur atau menginjak benda tanpa disengaja.
k. Berjalan dengan menyeretkan atau menggeserkan kaki atau salah langkah.
1. Kesulitan dalam menunjuk benda atau meneari benda kecuali warnanya kontras.
m. Kesulitan melakukan gerakan-gerakan yang halus dan lembut.
n. Selalu melihat benda dengan global atau menyeluruh.
o. Koordinasi atau kerjasama antara mata dan anggota badan lemah.
Berdasarkan ukuran ketajaman panglihatan, anak tunanetra dapat dibagi menjadi
mampu melihat dengan acuity 20/70 (anak tunanetra melihat dari jarak 20 feet sedangkan orang normal dari jarak 70 feet. Kelompok yang memiliki keterbatasan penglihatan:
(a) mengenal bentuk atau objek dari berbagai jarak,
(b) menghitung jari dari berbagai jarak,
(c) tidak mengenal tangan yang digerakkan.
Kelompok yang mengalami keterbatasan penglihatan berat (buta):
(a) mempunyai persepsi cahaya (light perception) dan
(b) tidak memiliki persepsi cahaya (no light perception).
Sedangkan secara pendidikan tunanetra dikelompokkan menjadi:
(a) mereka mempu membaca cetakan standar,
(b) mampu membaca cetakan standar dengan menggunakan kaca pembesar,
(c) mampu membaca cetakan besar (ukuran huruf no 18),
(d) mampu membaca cetakan kombinasi cetakan regular dan cetakan besar,
(e) membaca cetakan besar dengan menggunakan kaca pembesar,
(f) menggunakan braille tetapi masih bisa melihat cahaya (sangat berguna untuk mobilitas),
(g) menggunakan Braille tetapi tidak punya persepsi cahaya
Post a Comment for "anak berkebutuhan khusus gangguan penglihatan dan ciri ciri anak tunanetra dibagi menjadi"